Mahasiswi Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Filsafat UGM mengadakan Edukasi Budidaya Microgreens Sebagai Upaya Pencegahan Stunting. Kegiatan berlangsung di Dusun Kemiri, Kaliagung, Kulon Progo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait bahaya stunting serta cara mengatasinya kepada masyarakat, khususnya ibu ibu PKK di Dusun Kemiri melalui edukasi proses budidaya microgreens bayam, sawi, dan wortel.
Microgreens adalah sayuran yang dipanen saat usia sangat muda yaitu 7 – 14 hari setelah semai. Pada umur tersebut, tanaman memiliki kandungan nutrisi yang jauh lebih baik dan lengkap sehingga sangat baik untuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga, terutama bagi bayi (sebagai MPASI) dan anak-anak untuk antisipasi terjadinya stunting. Microgreens mengandung mineral, sumber vitamin, dan betakaroten yang lebih tinggi dibanding sayuran itu sendiri saat dewasa, sumber terbaik enzim, tinggi protein, kaya serat dan rendah kalori. Microgreen dapat dijadikan sebagai penambah ataupun pengganti pada menu harian sang anak. Microgreen memiliki nutrisi 4 – 40 kali dari nutrisi sayuran biasa sehingga sangat cocok bagi anak-anak maupun balita dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pertumbuhan dan mencegah terjadinya stunting.
Budidaya microgreens tidak membutuhkan lahan yang luas, dapat dilakukan di rumah dengan kapasitas disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga, serta tidak menggunakan media tanam yang berpotensi mengandung mikrobia jahat maupun zat kimia berbahaya. Selain benih sayuran dedaunan (leafy greens), microgreens juga dapat dikembangkan dari bibit tanaman polong-polongan, bunga, rumput, dan berbagai jenis tanaman yang edible.
Penanggung jawab kegiatan, yaitu Leony Vita Artanti memberikan edukasi berupa sosialisasi dengan memperkenalkan tanaman microgreens serta cara penanamannya kepada ibu ibu PKK di Dusun Kemiri. Sedangkan Adhysti Hukma memberikan edukasi terkait pengolahan microgreen sebagai upaya untuk mencegah stunting.
“Dari kegiatan ini, masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan mengenai stunting sekaligus menambah kemampuan dalam menanam dan mengolah tanaman microgreens bayam, sawi, dan wortel sebagai salah satu upaya pemenuhan zat besi untuk mencegah terjadinya stunting pada anak,” jelas Pak Haris selaku Kepala Dukuh Kemiri .