
Kelompok KKN ke-117 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kelompok 37, yang berlokasi di Padukuhan Nglotak, Kalurahan Kaliagung, sukses menyelenggarakan kegiatan RED DAY: “Ngobrol Seru Seputar Haid” pada Sabtu, 19 Juli 2025, bertempat di Rumah Bapak Dusun Nglotak. Kegiatan ini ditujukan kepada remaja Dusun Nglotak, dengan tujuan untuk memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi dan fiqih haid secara santun, terbuka, dan syar’i.
Inisiatif ini berangkat dari hasil pengamatan mahasiswa KKN mengenai minimnya ruang diskusi terbuka bagi remaja perempuan dalam membahas persoalan seputar haid, yang seringkali dianggap tabu. Padahal, pengetahuan tentang haid sangat penting sebagai bekal menghadapi perubahan biologis tubuh dan menjalani kehidupan keagamaan secara lebih baik dan benar.
Acara dimulai pukul 19.30 WIB, dibuka oleh MC dari mahasiswa KKN. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh mahasiswa KKN yang membahas secara terstruktur mengenai pengertian haid, dasar-dasar hukum haid dalam Islam, serta perbedaan antara haid, nifas, dan istihadhah. Peserta juga mendapatkan pemahaman mengenai batas usia dan durasi normal haid, kondisi haid tidak wajar, serta hal-hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan saat haid menurut ajaran Islam.
Pada sesi akhir, disampaikan pula materi tentang tata cara bersuci setelah haid sebagai bentuk penyempurnaan ibadah. Materi ini disampaikan dengan pendekatan yang ramah dan terbuka agar mudah dipahami oleh para peserta.
Suasana kegiatan berlangsung hangat, interaktif, dan penuh antusiasme. Para remaja aktif mengajukan pertanyaan, berbagi pengalaman pribadi, dan berdiskusi secara santai namun tetap dalam koridor syar’i. Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan sesi dokumentasi seluruh peserta dan panitia.
Kegiatan RED DAY ini memberikan kontribusi nyata dalam membekali remaja perempuan dengan pengetahuan yang relevan dan bermanfaat tentang haid, sekaligus membangun kesadaran diri dan keagamaan dalam menghadapi proses alami tubuh. Mahasiswa KKN berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan di masyarakat sebagai bentuk pendampingan remaja yang edukatif, sehat, dan Islami.

