You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan KALIAGUNG
Kalurahan KALIAGUNG

Kap. Sentolo, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang di Website Resmi Kalurahan Kaliagung. Jika ada Pertanyaan seputar Pelayanan Umum bisa WhatsApp Chat di nomor 085163242006 (Hari & Jam Kerja)

Penguatan Karakter Empatik dan Pencegahan Bullying Melalui Pendekatan Emosional Pada Siswa SD

KKN UNY 19 Desember 2025 Dibaca 4 Kali
Penguatan Karakter Empatik dan Pencegahan Bullying Melalui Pendekatan Emosional Pada Siswa SD

   Program Bersama Membangun Rasa merupakan kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan menumbuhkan empati dan mencegah perilaku bullying pada siswa sekolah dasar didusun kalipenten atau sd kalipenten.Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN UNY melalui pendekatan partisipatif dan emosional sebagai sarana ekspresi emosi positif.Metode pelaksanaan meliputi penyampaian materi edukatif tentang bullying,diskusi reflektif untuk menumbuhkan empati,kegiatan art therapy bertema"Ekspresikan Rasamu",serta pembentukan pasukan anti bullying penolong sesama.Hasil kegiatan menunjukan peningkatan pemahaman siswa terhadap makna empati,kemampuan mengelola emosi,serta penurunan perilaku ejekan antar teman.Program ini terbukti efektif dalam memperkuat karakater sosial dan menumbuhkan budaya sekolah yang aman,ramah,serta saling menghargai melalui pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.

   Fenomena bullying di sekolah dasar masih menjadi isu serius dalam dunia pendidikan indonesia.Berdasarkan survei Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA, 2022 dalam RRI, 2023), sekitar 41% anak usia sekolah mengalami perundungan dalam bentuk verbal maupun sosial.Bullying bukan hanya perilaku nakal semata,tetapi bentuk kekerasan psikologis yang berdampak pada perkembangan emosional,sosial,bahkan akademik anak (Herlina & Raharjo, 2020).Pada usia dasar,anak sedang berada dalam tahap pembentukan karakter dan identitas sosial. mereka belajar meniru perilaku teman sebaya serta memahami nilai moral melalui interaksi sosial.Oleh karena itu,pendidikan karakter yang menanamkan empati dan kepedulian sosial menjadi strategi dalam mencegah perilaku bullying (Rahmawati 2021).Empati memungkinkan anak memahami perasaan orang lain,mengembangkan rasa tanggung jawab sosial,dan menekan dorongan agresif (Astuti, 2020).Menurut teori pendidikan karakter,pembentukan moral terdiri atas tiga aspek utama: moral knowing (pengetahuan moral),moral feeling (perasaan moral),dan moral action (tindakan moral) (Suharyono, 2019).ketiganya harus dikembangkan secara seimbang agar anak tidak hanya mengetahui nilai baik,tetapi juga merasakannya dan mempraktikannya dalam tindakan sehari hari.Salah satu cara efektif untuk menumbuhkan moral feeling dengan media kreatif yang melibatkan emosi dan ekspresi diri anak.Pendekatan Art Therapy sebagai alternatif inovatif dalam pendidikan karakter.Terapi seni membantu anak mengekspresikan emosi secara aman dan simbolik,meningkatkan kesadaran diri,serta mengurangi perilaku agresif (Utami & Nugroho, 2021; Hidayati & Fitriana,2023).Kegiatan menggambar,mewarnai,atau menulis puisi sederhana memungkinkan anak memahami dan menyalurkan perasaan yang sulit diungkapkan secara verbal (Fadilah, 2021).Dalam konteks sekolah dasar,metode ini sangat sesuai karena anak cenderung lebih ekspresif melalui media visual permainan (Suryani, 2022).Berdasarkan hasil observasi lapangan di SD Kalipenten Dusun Kalipenten ditemukan perilaku sosial saling mengejek,engan bekerja sama dan rendahnya rasa empati antar siswa.Oleh karena itu,mahasiswa KKN UNY menginisiasi Program "Bersama Membangun Rasa" sebagai bentuk intervensi berbasis karakter dan seni untuk menumbuhkan empati serta mencegah bullying disekolah dasar.

   Program dilaksanakan pada tanggal 06 November 2025 di SD Kalipenten,Dusun Kalipenten dengan peserta didik 15 siswa kelas IV.Kegiatan menggunakan pendekatan partisipasif dan reflektif,yang menekankan keterlibatan aktif siswa dalam setiap tahap kegiatan (Puspitasari & Anwar, 2022)

   Kegiatan meliputi empat langkah utama:

1. Penyampaian materi edukatif tentang bullying.

2. Diskusi reflektif dan latihan empati siswa diajak mengenali perasaan diri dan orang lain melalui cerita pengalaman pribadi.

3. Kegiatan Art Therapy: "Ekspresikan Rasamu" Melalui kegiatan menggambar bertema "Persahabatan dan Tolong Menolong", siswa mengekspresikan perasaan mereka secara kreatif.

4. Pembentukan pasukan anti bullying penolong sesama (PABPS)

   Program "Bersama Membangun Rasa" terbukti efektif dalam meningkatkan empati dan mencegah perilaku bullying disekolah dasar melalui pendekatan kreatif dan reflektif berbasis seni.Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman kognitif siswa terhadap bullying,tetapi juga menumbuhkan kesadaran emosional dan perilaku proposional.Program ini mendukung tercapainya SDGs poin ke- 4 (Pendidikan Berkualitas) dan ke 16 (Perdamaian dan Keadilan Sosial).Ke depan kegiatan serupa diharapkan dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan karakter secara berkelanjutan dengan dukungan guru dan orang tua (Arya/UNY)

   

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image