Stunting merupakan momok permasalahan yang cukup meresahkan bagi masyarakat. Dilansir dari Kemendikbud, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%. Sedangkan menurut WHO, terkait prevalensi stunting harus berada di bawah angka 20% sehingga pada 2024 pemerintah menargetkan untuk menekan angka stunting menjadi 14%.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan nutrisi yang dikonsumsi dengan perkembangan anak, pada Jumat, 12 Januari 2024 kelompok KKN Sanata Dharma yang ditempatkan di Dusun Kaliwilut, Kelompok 78, berinisiatif memberikan penyuluhan kepada para orang tua terkait pencegahan stunting. Seperti yang telah banyak diketahui masyarakat, stunting memiliki dampak yang signifikan pada tumbuh kembang anak seperti gagal tumbuh, hambatan perkembangan kognitif dan motorik serta gangguan metabolik pada saat dewasa. Namun sayangnya penyebab stunting yang sangat banyak sering luput dari perhatian para orang tua. Pada kegiatan posyandu bulanan yang diadakan di kediaman dusun kaliwilut, mahasiswa sanata dharma tersebut mendapat kesempatan untuk memaparkan ciri-ciri, dampak, serta pencegahan stunting bukan hanya pada anak namun juga sejak janin berkembang di ibu hamil.
Penyuluhan disambut dengan hangat dan interaktif oleh warga Dusun Kaliwilut, dimana tidak hanya dihadiri oleh ibu-ibu namun juga ada beberapa bapak-bapak yang menunjukkan antusiasme mereka dalam memaksimalkan tumbuh kembang anak masing-masing. Dengan kegiatan ini diharapkan para orang tua semakin sadar akan pentingnya pemenuhan nutrisi untuk tumbuh kembang anak.(KKN78 USD)