You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan KALIAGUNG
Kalurahan KALIAGUNG

Kap. Sentolo, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang di Website Resmi Kalurahan Kaliagung. Jika ada Pertanyaan seputar Pelayanan Umum bisa WhatsApp Chat di nomor 085163242006 (Hari & Jam Kerja)

Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Gandeng BPP Sentolo Gelar Pelatihan Pestisida Nabati & Asam Humat

KKN UIN Jogja 05 Agustus 2025 Dibaca 42 Kali
Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Gandeng BPP Sentolo Gelar Pelatihan Pestisida Nabati & Asam Humat

Kelompok KKN ke-117 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kelompok 37, yang berlokasi di Padukuhan Nglotak, Kalurahan Kaliagung, sukses menyelenggarakan “Sosialisasi dan Praktek Pembuatan Pestisida Nabati dan Asam Humat” pada Minggu, 3 Agustus 2025. Sasaran kegiatan ini adalah Kelompok Tani Suka Makmur dan Kelompok Wanita Tani Nglotak dengan menghadirkan narasumber Farliana Wardani, A.Md., SP, selaku Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Sentolo.

Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kulon Progo, setelah mahasiswa KKN sebelumnya mengajukan permohonan narasumber secara resmi. Melalui koordinasi tersebut, Dinas Pertanian menugaskan BPP Sentolo untuk memberikan sosialisasi sekaligus pendampingan praktik dalam kegiatan ini.

Kegiatan ini diadakan sebagai respons atas temuan mahasiswa KKN terkait rendahnya pemanfaatan bahan-bahan organik lokal untuk menunjang produktivitas pertanian di Padukuhan Nglotak. Banyak petani masih mengandalkan pestisida dan pupuk kimia secara berlebihan, yang dalam jangka panjang berdampak pada kesehatan tanah dan ekosistem. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan praktis tentang pembuatan pestisida nabati yang ramah lingkungan dan asam humat sebagai pembenah tanah untuk meningkatkan kesuburan lahan.

Acara dimulai pukul 10.00 WIB di Rumah Ketua Kelompok Tani. Sesi pertama diisi dengan pemaparan mengenai pestisida nabati, yaitu pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau bahan organik lain yang berkhasiat mengendalikan hama. Disampaikan bahwa pestisida nabati memiliki keunggulan seperti mudah terurai di alam, aman bagi manusia dan ternak, serta tidak menimbulkan kekebalan pada serangga. Narasumber juga menjelaskan beberapa jenis tanaman penghasil pestisida nabati, seperti mimba, srikaya, dan selasih, lengkap dengan cara pengolahan dan aplikasinya di lahan.

Sesi kedua berfokus pada pembuatan asam humat, yaitu salah satu komponen pembentuk humus yang berfungsi sebagai pembenah tanah. Narasumber menjelaskan peran asam humat dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, melarutkan sisa-sisa pupuk kimia, menstabilkan pH, serta meningkatkan produktivitas tanaman. Peserta diajarkan cara membuat asam humat dengan memanfaatkan eceng gondok, bekatul, kohe, urea, dan molase, yang difermentasi dalam drum selama tiga bulan hingga siap digunakan.

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan praktik pembuatan pestisida nabati secara langsung. Para peserta diajak menumbuk daun mimba, serai, bawang putih, dan rimpang lengkuas, kemudian mencampurnya dengan alkohol 70%. Hasil racikan ini nantinya diencerkan sebelum diaplikasikan ke tanaman.

Sesi berikutnya adalah praktik pembuatan asam humat. Peserta diajak memanfaatkan bahan-bahan lokal seperti eceng gondok, bekatul, kohe, urea, molase, dan M21. Narasumber mendemonstrasikan proses pencacahan eceng gondok, pencampuran dengan bahan-bahan tambahan, hingga cara memasukkannya ke dalam drum untuk proses fermentasi. Peserta juga diajarkan cara penyimpanan dan pemakaian asam humat setelah proses fermentasi selesai.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap petani di Padukuhan Nglotak dapat mengurangi ketergantungan pada bahan kimia dan mulai mengembangkan pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Selain itu, pengetahuan ini diharapkan dapat terus dipraktikkan secara mandiri sehingga mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image