
Kelompok KKN ke-117 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kelompok 37, yang berlokasi di Padukuhan Nglotak, Kalurahan Kaliagung, sukses menyelenggarakan kegiatan “Khidmatul Jenazah: Edukasi dan Praktik Pengurusan Jenazah” pada Minggu, 3 Agustus 2025, bertempat di Masjid Al-Barokah, Dusun Nglotak. Kegiatan ini ditujukan khusus kepada para pemuda Dusun Nglotak sebagai upaya pembekalan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam mengurus jenazah secara syar’i dan berkesinambungan di lingkungan masyarakat.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh pentingnya regenerasi kader pemuda dalam pelaksanaan kewajiban fardhu kifayah, khususnya di tengah masyarakat pedesaan. Mahasiswa KKN menginisiasi program ini setelah melakukan diskusi dengan tokoh masyarakat dan takmir masjid yang mengungkapkan kekhawatiran minimnya pemuda yang paham tata cara pengurusan jenazah secara benar.
Dalam pemaparannya, Mbah Ngadiyo menjelaskan empat tahapan utama pengurusan jenazah, yakni: memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan. Pada tahap memandikan, dijelaskan proses pembersihan tubuh jenazah secara menyeluruh, adab dalam menjaga aurat, serta penggunaan air dan sabun sesuai tuntunan. Kemudian dilanjutkan praktik mengafani, termasuk penyusunan kain kafan, tali pengikat, dan posisi jenazah. Salah satu pemuda setempat menjadi sukarelawan dalam praktik tersebut.
Selanjutnya, Mbah Ngadiyo menyampaikan tata cara menyolatkan jenazah dengan empat takbir, tanpa rukuk dan sujud, serta membaca niat dan doa sesuai tuntunan. Pada tahap terakhir, yaitu menguburkan, dijelaskan adab memasukkan jenazah ke liang lahat dari arah kiri, memiringkannya ke arah kiblat, hingga peletakan bantalan di kepala menggunakan benda keras seperti batu bata.
Para pemuda tampak antusias mengikuti kegiatan ini, aktif menyimak dan mencoba praktik langsung. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan bekal penting bagi para pemuda dalam melaksanakan kewajiban fardhu kifayah, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi kematian sebagai bagian dari kehidupan. Mahasiswa KKN berharap, kegiatan serupa dapat diteruskan secara berkala oleh masyarakat maupun takmir masjid, guna memperkuat keberlangsungan nilai-nilai keislaman dan gotong royong di lingkungan dusun.
