
Kaliagung – Upaya serius untuk menurunkan angka stunting terus digelorakan di Kalurahan Kaliagung. Bertempat di Pendopo Kalurahan, kegiatan Rembug Stunting Tahun 2025 diselenggarakan sebagai ruang musyawarah terbuka bagi berbagai pihak untuk menyatukan langkah dalam penanganan stunting secara berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung pukul 13.00 hingga 15.30 WIB ini dihadiri oleh perwakilan dari Puskesmas Sentolo I, yaitu dr. Renny Lo, dr. Dziki, Wiwin Dayanti, dan Triatminatun. Turut hadir pula Ana Ilmiyati dari PKB Kapanewon Sentolo, tiga orang Pendamping Desa, Lurah Kaliagung beserta jajaran BPK, PKK, para Dukuh, Kader Kesehatan, serta perwakilan Karang Taruna Kalurahan Kaliagung.
Dalam sambutannya, Lurah Kaliagung, Sugeng Nugroho, S.Psi, menegaskan pentingnya inovasi lokal dalam pengendalian stunting. Salah satu program unggulan yang tengah berjalan adalah SIPATIN (Sedekah Ikan Pasangan Pengantin) untuk Atasi Stunting. Program ini bekerja sama dengan Kelompok Pembudidaya Ikan “Nila Lestari” di Padukuhan Nrandu, di mana hasil panen ikan nila akan dibeli oleh kader dan dibagikan kepada anak-anak sebagai sumber nutrisi. Harapannya, pendekatan berbasis potensi lokal ini dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di masa pertumbuhan secara berkelanjutan.
Melanjutkan kegiatan, Triatminatun dari Puskesmas Sentolo I menyampaikan materi terkait strategi penurunan stunting berbasis enam pilar utama. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan dengan visi kuat, kampanye perubahan perilaku, konvergensi program lintas sektor, ketahanan pangan dan gizi, pemantauan dan evaluasi, serta pemanfaatan inovasi dan data. Sasaran utama dari strategi ini mencakup ibu hamil, ibu menyusui, calon pengantin, dan anak usia 0–59 bulan.
Sesi selanjutnya, Kader Pembangunan Manusia (KPM) turut menyampaikan refleksi atas pelaksanaan program tahun sebelumnya. Beberapa kendala teknis dalam penginputan data EHDW dan pelaksanaan konvergensi stunting tahun 2024 menjadi bahan evaluasi bersama. Tak hanya itu, sejumlah usulan untuk program tahun 2026 juga mengemuka, termasuk penguatan layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), konseling gizi terpadu, serta pengembangan skema jaminan sosial untuk keluarga berisiko stunting.
Pada akhir sesi, Kepala Puskesmas Sentolo I , dr Renny Lo memberikan apresiasi kepada Kader Nglotak atas pencapaian terkait dengan zero stunting, zero wasting , zero underweight dan 60�lita yang nai berat badannya setelah ditimbang di posyandu dibandingkan dengan jumlah balita yang ditimbang.
Melalui kegiatan ini, Kalurahan Kaliagung menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan tangguh. Semangat kolaborasi antara pemerintah kalurahan, tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat diharapkan menjadi fondasi kokoh dalam mewujudkan Kaliagung Bebas Stunting.na-sid**


