Nyamuk merupakan salah satu jenis serangga yang sering ditemukan di sekitar kita karena Indonesia memiliki iklim tropis. Khususnya pada saat musim hujan, nyamuk lebih sering berkembang biak dikarenakan banyaknya genangan air yang dapat ditemukan sehingga dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Pada saat musim hujan, nyamuk yang populasinya semakin bertambah akibat berkembang biak adalah nyamuk Aedes Aegypti.
Aedes Aegypti merupakan salah satu jenis nyamuk yang menyukai iklim tropis dengan curah hujan tinggi dengan suhu panas dan lembap. Nyamuk ini berwarna hitam dengan bercak putih pada badan dan kaki serta suka menggigit pada siang hari. Nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak dengan cara bertelur di tempat dengan genangan air yang tidak terkena tanah seperti air di bak mandi, vas bunga, kolam renang, dan lainnya. Nyamuk ini dikenal karena dapat menularkan penyakit berbahaya yaitu demam berdarah dengue (DBD).
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang menular melalui nyamuk yang sering ditemukan di daerah tropis maupun subtropis di dunia. Di Indonesia sendiri, demam berdarah merupakan penyakit endemic di beberapa daerah, salah satunya adalah Kabupaten Kulon Progo di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gejala umum pasien yang terkena demam berdarah adalah demam tinggi (>38 derajat celcius) disertai gejala flu seperti sakit kepala, nyeri otot, tulang, maupun sendi, mual, ruam, nyeri di belakang mata, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
Demam berdarah dapat dihindari dengan menerapkan 3M, yaitu menutup, menguras, serta mengubur. Menutup dimaksudkan untuk menutup tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk seperti bak mandi, selain itu juga minimal seminggu sekali menguras bak mandi dan tempat penampungan air lainnya, serta mengubur benda-benda tidak terpakai yang dapat menampung air seperti pecahan gelas dan lainnya. Populasi nyamuk di sekitar rumah juga dapat dikurangi dengan cara menanam tanaman anti nyamuk di sekitar rumah.
Tanaman anti nyamuk merupakan jenis tanaman yang mengeluarkan bau khas yang tidak disukai nyamuk. Dengan menanam tanaman anti nyamuk di sekitar dan di dalam rumah, maka akan mengurangi populasi nyamuk baik di dalam maupun sekitar rumah. Selain itu, beberapa tanaman anti nyamuk juga dapat digunakan sebagai rempah-rempah, sehingga memiliki fungsi lebih dari sekadar untuk mengusir nyamuk. Beberapa contoh tanaman anti nyamuk yang dapat ditemukan di sekitar adalah selasih, sereh, cengkeh, kamboja, kayu putih, rosemary, serta lavender.(KKN82 USD)