You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan KALIAGUNG
Kalurahan KALIAGUNG

Kap. Sentolo, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang di Website Resmi Kalurahan Kaliagung. Jika ada Pertanyaan seputar Pelayanan Umum bisa WhatsApp Chat di nomor 085163242006 (Hari & Jam Kerja)

Pentas Paguyuban Seni Jathilan “ Tri Mudho Laras ” dalam Rangkaian Acara Merti Pedukuhan Kemiri

28 Juli 2023 Dibaca 186 Kali
Pentas Paguyuban Seni Jathilan “ Tri Mudho Laras ” dalam Rangkaian Acara Merti Pedukuhan Kemiri

Kesenian jathilan merupakan kesenian yang telah lama dikenal oleh masyarakat Yogyakarta dan di wilayah sekitarnya. Kesenian jathilan berasal dari kalimat berbahasa jawa “jaranne jan thil-thillan tenan” yang dalam bahasa indonesianya memiliki arti “Kudanya benar-benar joget tak beraturan”. Joget tak beraturan ini dapat terlihat ketika penari telah kerasukan sehingga tariannya tidak beraturan. Dalam kondisi seperti ini yang tidak boleh ketinggalan yaitu keberadaan pawang. Pawang yaitu seorang yang memiliki peran menyembuhkan penari yang kerasukan dan mengendalikan serta mengatur jalannya acara agar berjalan dengan lancar.  Dalam seni Jathilan selalu disediakan sesaji, yang diantaranya ialah beberapa jajanan pasar, tumpeng, bermacam- macam kembang, beraneka ragam jenis minuman (kopi, teh, air putih), dan kemenyan. 

Dengan menggunakan properti kuda tiruan atau disebut jaran kepang membuat keunikan dalam pertunjukan jathilan. Minggu (23/7/2023), Jathilan Tri Mudho Laras dari Pedukuhan Kemiri melakukan pentas di rangkaian acara Merti Pedukuhan yang bertempat di Brak Patuk Kemiri. Pertunjukan yang dimulai pada pukul 13.00 ini disaksikan oleh masyarakat Kemiri dan wilayah lainnya dengan antusias. Pertunjukkan digelar dengan dua babak yaitu diawali  babak putri dan dilanjut babak putra. 

Pada pertunjukan ini bagi penari jathilan putri merupakan kali keduanya tampil setelah tampil perdana di rangkaian acara malam satu suro pada Kamis (19/7/2023). Dengan jumlah penari sebanyak 8, tim ini dapat menampilkan pertunjukan yang apik disaksikan oleh banyak kalangan masyarakat. Babak kedua dimainkan oleh penari putra dengan jumlah pemain 8 orang. Penampilan berlangsung menarik dengan pemakaian atribut berupa kuda lumping, pedang, dan kostum badong pewayangan. Penonton antusias menyaksikan karena sudah lama tidak ada pertunjukkan jathilan di Pedukuhan Kemiri. 

“Paguyuban Seni Jathilan “Tri Mudho Laras” mempersiapkan pertunjukan dengan sebaik-baiknya melalui latihan yang hampir dilakukan setiap malam menjelang pentas agar dapat menampilkan yang terbaik,” ungkap salah satu pemain jathilan putri. Melalui pertunjukan ini diharapkan kesenian yang ada di Pedukuhan Kemiri tidak akan hilang dan terus lestari serta dapat menghibur masyarakat sekitar. Kesenian jathilan ini juga merupakan bentuk untuk nguri-nguri kebudayaan jawa yang ada. 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image