Kaliagung – Merti Pedukuhan Kemiri diadakan pada hari Minggu, (23/7) lalu di Brak Patuk Kemiri, Kaliagung.
Merti Pedukuhan Kemiri diselenggarakan secara meriah dengan melibatkan berbagai komponen Masyarakat mulai dari perangkat desa, karang taruna, perkumpulan ibu-ibu PKK, Paud, dan warga lainnya.
“Merti itu merawat. Yang dirawat semuanya, lalu berdoa bersama agar yang dicita-citakan dapat tercapai. Kaliagung menjadi desa budaya. Mc bagus, warga juga bagus menggunakan pakaian adat Jawa Jogja. Sudah luar biasa untuk warga Kemiri, potensi seni sudah terlihat mulai dari anak-anak,” ungkap Rudiatin, M.Pd dari Dinas Kebudayaan Kulon Progo.
Merti Pedukuhan Kemiri diawali dengan kerja bakti yang dilakukan pada 16 Juli 2023 kemarin. Kemudian, merti baru dilaksanakan pada 23 Juli dengan diawali dengan kirab budaya. Kegiatan ini didanai oleh Dana Keistimewaan (Danais).
Kirab budaya diikuti oleh beberapa RT di Pedukuhan Kemiri mulai dari anak-anak hingga lansia. Peserta kirab memakai pakaian adat gagrak Yogyakarta hingga kostum jathilan. Dalam kirab tersebut terdapat beberapa gunungan berupa hasil panen seperti sayuran hingga buah-buahan. Kirab juga diikuti oleh pasukan bregada.
Selain kirab budaya, juga terdapat acara doa bersama di Makam Cikal Bakal Kyai Abdul Choliq dan Nyai Chofsoh yang dilakukan oleh perangkat desa seperti Lurah, Jagabaya, Kamituwa, Bhabinkamtibnas dan lainnya.
Setelahnya, diadakan acara kembul bujana alias makan bersama yang diikuti oleh perangkat desa beserta warga sekitar yang hadir. Rombongan hadroh Songo Lintang pun turut memeriahkan acara.
Merti Pedukuhan Kemiri diakhiri dengan pentas jatihlan Tri Mudho Laras pada pukul 13.00 WIB di hari yang sama. Secara keseluruhan, acara ini mendapatkan tanggapan yang positif dari Masyarakat.
Dukuh Kemiri, Harish Abdurrohman, S.Kom menyatakan bahwa masyarakat pun antusias dan menyambut baik Merti Pedukuhan Kemiri ini, terlebih sebagai usaha melestarikan budaya. Diharapkan untuk ke depannya acara Merti Pedukuhan dapat diadakan kembali.(arum-sid)***