
Kaliagung - Pada tanggal 19 Maret 2025, para relawan asal Jepang yang tergabung dalam program Habitat for Humanity Indonesia mengikuti pelatihan seni gamelan tradisional Jawa di Kalurahan Kaliagung, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Mereka belajar memainkan gamelan Kyai Naga Arum Mukti, sebuah perangkat gamelan yang masih terjaga kelestariannya di tengah masyarakat.
Para relawan yang mayoritas masih berstatus mahasiswa ini terlihat sangat antusias dalam mempelajari gamelan—alat musik tradisional Jawa yang telah menjadi warisan budaya Indonesia.
Pelatihan ini menjadi bagian dari rangkaian program sosial Habitat Indonesia di wilayah tersebut.
Selain fokus utama untuk membantu pembangunan rumah layak huni bagi warga kurang mampu di Kalurahan Kaliagung, para relawan juga mendapat kesempatan untuk mengenal dan mengalami langsung kebudayaan lokal, termasuk seni musik tradisional seperti gamelan.
Dalam sesi pelatihan gamelan, hadir pula dua sosok penting dalam pelestarian seni tradisi setempat, yaitu Ki Janggan Purbojati, mantan dalang cilik yang berasal dari Kalurahan Kaliagung, serta Akbar, seorang pemuda lokal yang aktif dalam komunitas Karawitan. Keduanya turut memberikan pembekalan teknik dasar memainkan gamelan kepada para relawan.
Lagu tradisional anak-anak berjudul Suwe Ora Jamu dipilih sebagai materi pembelajaran. Para relawan pun dilatih untuk memainkan gending sederhana dari lagu tersebut sebagai bagian dari pengenalan awal terhadap gamelan.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi pengalaman berharga bagi para relawan Jepang, tetapi juga menjadi wujud dari diplomasi budaya dan pelestarian warisan seni tradisional Indonesia.
Dengan semakin banyaknya generasi muda—baik lokal maupun internasional—yang tertarik belajar gamelan, harapannya seni musik ini dapat terus hidup dan dikenal luas di mancanegara. (arum-sid)***
.jpeg)